Impian Roadtrip Jawa

Kalau kamu nanya liburan paling hits bagi gw selama pandemi itu apa, maka dengan santai dan gontai gw akan jawab Roadtrip!!! Yes, roadtrip. Alasan gw sangat simple, karena roadtrip itu berarti kamu menghabiskan begitu banyak waktumu di kendaraan sendiri, bukan gedung orang, atau tempat wisata yang menyebabkan bermacam macam orang berkumpul di satu tempat. Dan untuk kali ini, gw akan menceritakan pengalaman gw roadtrip dari Jakarta – Malang – Yogya – Jakarta.

Pertama – tama, marilah kita lihat prediksi google terkait perjalanan dari Jakarta ke malang dibawah ini :

Menurut Google maps gw, perjalanan dari Bintaro Xchange ke the onsen hot spring di Batu – Malang, hanyalah 10 jam 49 menit, cepat sekali bukan ?. ini mah seperti gw ngupil lalu ngorek-ngorek dikit trus dibuang deh, ya secepat itulah. dengan perhitungan istirahat + toilet + tidur (sekejap) gw memprediksikan perjalanan akan di tempuh selama 14 jam dari Jakarta ke Batu-Malang. maka dimulailah perjalanan ini pada tanggal 4 dini hari, pukul 00:09. Mobil yang saya pakai adalah HRV keluaran 2016, diisi oleh 2 orang dewasa, 1 orang pre remaja, 1 anak dan 1 bayi. dan untuk memaksimalkan ruang kabin, sengaja saya pasang roofbox diatas mobil ini dengan sebelumnya memasang roof rack dan roofrail keluaran dari @otoproject. sehingga ruang kabin saya bebas dari barang2 apapun yang tidak dibutuhkan selama perjalanan.

Perjalanan sangat lancar, hanya ketemu 1 – 2 truk saja selama jakarta – cikampek, bahkan di cipali setelah melewati cikampek sangat jarang sekali kendaraan kami temui sepanjang tol. hanya saja saya wanti2 buat para roadtripper yang lain, berhati-hatilah di tol setelah pejagan hingga ke pemalang. di tol ini cukup banyak saya temui lobang lobang yang cukup dalam dan cukup mengkhawatirkan as ataupun shock mobil saya ketika menghantamnya dengan kecepatan >100Km/h. lubang cukup banyak saya temui di sisi kiri ataupun tengah baik dari arah jakarta, ataupun dari arah baliknya. bahkan ketika jalan pulang truk di depan saya hampir terbalik karena menghindar lubang yang ada didepannya.

satu note lagi buat para roadtripper, pastikkan bensin kamu full sebelum masuk ke tol pemalang, mengingat pom bensin setelah pemalang hampir tidak ada dan baru adalagi setelah memasukki kota semarang, itupun adanya di ungaran dimana jalurnya naik dan turun. jadi pastikkan kamu sudah mengisi kembali bensinmu di rest area sekitar Cipali.

pukul 07:40 pagi, kami tiba di daerah ungaran, dan kami beristirahat di rest area tersebut. sambil menunggu karena anak2 harus ikut ujian hari terakhir pada pukul 08:00. Berikut cuplikannya :

Beres ujian anak2 sekitar pukul 9.30, kamipun melanjutkan perjalanan. Perjalanan dari semarang ke malang merupakan perjalanan yang sangat menyenangkan, disamping karena pemandangannya luar biasa nikmat, tolnya pun sangat mulus dan lancar.

akhirnya sekitar jam 16.00 saya sampai di tujuan kami di kota Batu (malang), kami keluar di tol jombang dan melanjutkan jalur non tol dari sana (ini atas rekomendasi google).

Total perjalanan Jakarta Malang : 16 jam dengan total istirahat selama 3 jam.

Nah, arah baliknya gw sedikit memutar ke arah jogja, alasannya ya apalagi kalau bukan nilai eksotis sebuah kota Jogja untuk para pelancong yang melintasi pulau jawa. Dengan beragam kharismatik dan makanan yang sangat khas, sudah menjadi kewajiban bagi saya dan keluarga untuk menyambanginya dan mencicipi aneka kuliner yang tersedia di Yogyakarta. kami kembali ke jakarta di hari ke 5 roadtrip kami dari jogjakarta mulai pukul 14.00 dan menurut google maps, waktu tempuh dari jogja karta ke Bintaro hanya 8 jam, ditambah ini dan itu yah palingan 10 jam lah.

Perjalanan jogjakarta hingga Bintaro, mirip dengan perjalanan kami diawal. Hanya memang cukup panjang jalan diluar toll karena kita baru masuk tol di daerah setelah jombang (lupa namanya apa). tapi sisanya mantaab banget deh. Dan alhamdulilah kami sampai di jam 1:18 , dengan total KM 20ribu dan body yang super jorok. Berakhirlah perjalanan kami dengan durasi sekitar 5 hari 6 malam.

*perjalanan ini sangat mengikuti protokol covid. tidak ke tempat kerumunan, hanya ketempat wisata yang open space. Inti perjalanan ini adalah road trip, jadi ya emang kebanyakkan di roadnya daripada di non roadnya.